@nanykhairani
Aku
memanggilnya Ummi, sesosok wanita paruh baya yang selalu siap memberikan
pundaknya saat aku tak berdaya. Sosok wanita yang senantiasa merangkulku dengan
lengannya saat aku kehilangan arah. Beliau yang selalu menitikan air mata pengharapan
pada sang pemilik semesta untuk aku, anaknya.
Sama seperti ibu lainnya, beliau selalu
berkorban apa saja untuk aku dan adikku, terutama untuk pendidikan kami. Tidak
jarang, beliau harus menjual harta yang dimilikinya untuk menutupi biaya
pendidikan yang semakin membengkak. Tapi, tidak sedikitpun ada penyesalan di
raut wajahnya yang mulai berkerut karena usia.
Hampir setiap malam aku melihatnya
terbangun dari tidur nyeyaknya, dan menangis tersedu-sedu dalam doanya. Ada
namaku juga nama adikku dalam setiap bait doa yang beliau ucapkan dalam balutan
linangan air mata yang mengucur di pelupuk matanya yang mulai menua.
Aku selalu senang saat melihat beliau
mengembangkan senyum ketika aku atau adikku berhasil meraih sesuatu yang membuatnya
bangga. Rasa lelah yang beliau rasakan selama ini seperti menguap seketika saat
kami mampu menunjukkan hasil terbaik yang kami miliki. Aku ingin terus melihat
senyuman itu tercetak di bibirnya. Aku ingin beliau bangga ketika menyebut
namaku sebagai anaknya.
Ada satu hal yang selalu beliau
sampaikan padaku dan adikku, hal yang menjadi pemompa bagi kami agar
bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Beliau pernah berkata, “Nak, orang tuamu
bukan dari kalangan priyayi yang bisa mewariskanmu harta yang berlimpah. Kami
hanya bisa mewariskan ilmu yang tidak seberapa. Untuk itu, tuntutlah ilmu
setinggi yang kau bisa, dan jadilah orang yang berbeda.”
Tidak
ada kata yang mampu melukiskan rasa terima kasihku yang tak terhingga pada sosok
malaikat dalam keluarga sederhanaku. Sepertinya aku memerlukan kosa kata baru
untuk mengungkapkannya. Kosa kata yang stratanya jauh lebih tinggi di atas kata
terima kasih.
Dalam hati, aku berjanji untuk berusaha menjadi
seseorang yang berbeda, dan bisa dibanggakan olehnya. Aku ingin melihatnya
tersenyum bangga untuk waktu yang lama karena kebanggaannya padaku sebagai
anaknya.
Mom,
I will show you my best. Promise…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar