Translate

Search

Jumat, 06 Desember 2013

Love, Thanks for Inspiring Me


@nanykhairani
Terpesona. Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan perasaanku saat pertama kali melihatnya sebagai anak baru di sekolah. Bagaimana mungkin aku bisa lupa pada pemilik wajah yang tampak bingung mencari kelasnya saat upacara. Sosoknya tiba-tiba mencuri perhatianku saat itu juga. Entah… aku jatuh cinta atau hanya mengaguminya saja.
Sebuah kebetulan yang sangat menyenangkan ketika aku mengetahui bahwa ia adalah teman sekelasku yang baru. Ahhh… aku tiba-tiba kehilangan akal sehatku saat itu. Ingin rasanya aku bersorak saat melihat kakinya menapak di kelasku. Yah, mungkin ini gila. Aku sadar itu…
Kekagumanku semakin bertambah setiap hari karena terpesona oleh kecerdasannya yang tidak biasa. Alasan yang terdengar klise, tapi begitulah kenyataannya. Keberadaannya menjadi cambuk untukku agar bisa menjadi seseorang yang lebih dari diriku saat ini. Aku semakin giat belajar, mempelajari beberapa bahasa asing, belajar seni, dan paling parah adalah terbangun di tengah malam hanya untuk menghapalkan rumus-rumus matematika. Gila kan? Lagi-lagi aku tersadar kalau apa yang kulakukan masuk dalam kategori sedikit gila.
Semua berlalu begitu saja tanpa ada ucapan akan rasa yang kependam bertahun-tahun. Setelah upacara kelulusan, ia pun menghilang tanpa kutahu keberadaannya. Tapi, aku memang tidak berniat mencarinya atau pun mengungkapkan kekagumanku padanya.
Terakhir kali kudengar kabarnya, ia sudah melanjutkan pendidikannya di salah satu negeri di Eropa. Ia memang seseorang yang sangat luar biasa. Seseorang dengan bakat dan kecerdasan istimewa. Dan tahukah? Sampai detik ini, aku masih menjadikan sosoknya sebagai cambuk agar aku bisa berkembang dan tidak berotasi di tempat yang sama. Hingga saat itu tiba, aku ingin menjadi seseorang yang pantas untuk berdiri di sampingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar